Jumat, 02 Januari 2015

Anak Berbakat dari Kampung Cakar



MTs Palas, tempat yadi sekolah jenjang SLTP


Edi  kecil lahir dari seorang ibu bernama Hamsiyah pada tanggal 23 Februari 1993 di sebuah rumah mungil yang terletak di kampung Cakar kidul, Serang-Banten. Ayahnya edi  bekerja sebagai buruh tani, beliau orang yang pekerja keras tanpa mengenal lelah demi menghidupi keluarganya. Jawadi namanya.
Edi  adalah anak pertama dari 3 bersaudara adiknya bernama Holilawati dan Nur Hayanti. Ketika edi  masih duduk dikelas empat Sekolah Dasar ibunya telah berpulang ke Rahmatulloh, saat itu suasana haru menyelimuti keluarga edi karena sosok ibu yang selama ini menyayangi telah pergi untuk selamanya. Sebuah takdir yang sulit diterima oleh pak Jawadi mengingat ketiga anaknya yang masih dibawah umur 10 tahun, tapi apalah daya maut tidak bisa ditunda jika sudah waktunya tiba.

Selama 2 tahun lamanya pak Jawadi mengurus anak-anaknya sendiri tanpa adanya sosok pengganti ibu. Saat edi kelas 6 ayahnya sempat menikah lagi akan tetapi tidak berjalan lama, mereka bercerai. Edi termasuk anak yang pengertian akan kondisi orang tuanya yang mengurusi 3 orang anak dari hasil buruh tani yang hasilnya tidak seberapa. Setelah pengumuman hasil UN edi tidak segera mencari tempat sekolah lanjutan seperti teman-teman lainnya, edi lebih memilih diam dan menunda untuk tidak melanjutkan sekolah selama 1 tahun. Tak jarang pak Jawadi  meneteskan air mata karena sedih mendapati anaknya yang putus sekolah. Setahun kemudian pak Jawadi nekad dan meyakinkan serta memberikan semangat kepada edi agar melanjutkan sekolah ke jenjang SLTP. Akhirnya edi masuk ke MTs Al-Jauharotunnaqiyah Palas Cilegon. Selama belajar edi mendapati sebuah dorongan hati yang amat kuat untuk senantiasa menjadi yang terbaik. Alhasil edi selalu mendapat peringkat 1 di sekolahnya selama 3 tahun berturut-turut.
.
Lulus dari MTs Al-Jauharotunnaqiyah edi melanjutkan pendidikan ke jenjang SLTA di SMK Al-Insan Terpadu Cilegon dan mengabdikan diri kepada yayasan dengan berharap mendapat timbal balik yang diberikan kepada yayasan kepadanya berupa kemudahan dalam mengenyam pendidikan selama di sekolah dan keperluan sehari-harinya. Hampir setiap hari, pagi dan sore edi membersihkan kandang kambing milik ketua yayasan. Setelah itu edi dipercaya untuk mengelola koperasi siswa. Semuanya ia lakukan dengan baik dan amanah.

SMK Al-Insan

Setelah lulus dari SMK Al-Insan edi mencoba mengikuti tes beasiswa tahap kedua dari Sekolah Tinggi Ekonomi Islam ( STEI ) SEBI, Depok. Dari tes tersebut ia mendapatkan beasiswa 50 % dari STEI SEBI. Sebuah kenyataan yang tiada terduga edi si anak buruh petani bisa kuliah dengan segala keterbatasan ekonomi. Ayah, anak mu edi senantiasa memohon doa serta restumu agar dapat menjalankan aktivitas kuliah dengan baik dan lancar serta kelak pulang membawa ilmu yang bermanfaat bagi keluarga dan orang banyak. Begitu kira-kira harapan dan azzam dari seorang pemuda yang bernama lengkap edi  haryadi.

Edi kini menjadi mahasiswa STIE SEBI Depok, setahun kemudian langkah edi diikuti oleh adiknya yang benama Holilawati. untuk mencukupi biaya hidup di asrama dan biaya perkuliahan mereka nyambil usaha jual pulsa dan masih mengharapkan bantuan dari para Donatur. Edi dan Holilawati adalah alumni Anak Juara RZ Cilegon, selama menjadi anak didik mereka menunjukkan sikap dan sifat yang terpuji.

Catatan Admin: Mari kita do'akan mereka semoga tuntas dalam perkuliahannya dan dipermudah jalannya. semoga mereka menjadi orang yang sukses yang bisa mengangkat derajat keluarga, lingkungannya dan wilayahnya. Amiin. 

0 comments