CILEGON , Ahad (02/09) - Anak
juara (anak binaan Rumah Zakat) Cilegon desa berdaya Gerogol_Kotasari
melaksanakan kegiatan pembinaan pertama di Masjid Ar-Rohmah Arga Bajapura.
Hadir sekitar 26 anak lintas
jenjang mengikuti serangkaian kegiatan pembinaan yang dimulai sejak pukul 16.00
s/d 17.30 itu.
Para anak juara sangat antusias
sekali mngikuti kegiatan tersebut terlebih ketika membahas tentang macam-macam
bukti kekuasaan Allah salah satunya adalah adanya Gempa bumi.
Lailatul Dzikriyah, Korwil Gerogol_Kotasari
menjelaskan bahwa salah satu bukti kekuasaan Allah adalah Gempa bumi yang
melanda. “salah satu bukti kekuasaan Allah yaitu adanya peristiwa gempa bumi”
katanya.
Namun menurutnya bahwa ada 2 cara pandangan orang
menilai bencana yang sering terjadi, yaitu:
Pertama, cara pandang orang2
kafir, orang2 yang ingkar pada Allah dan Rasul-Nya.
Manusia semacam ini adalah manusia yang tidak pernah mau dan tidak mampu menjadikan berbagai peristiwa alam tersebut sebagai pelajaran dan sebagai bukti kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Mereka bukannya introspeksi diri dan kembali kepada Allah, melaikan semakin bertambah kesombongan dan pembangkangan mereka pada Allah dan Rasul-Nya. Hal seperti ini dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an, di antaranya dalam surah Al Mu’min {40} : 21)
Manusia semacam ini adalah manusia yang tidak pernah mau dan tidak mampu menjadikan berbagai peristiwa alam tersebut sebagai pelajaran dan sebagai bukti kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Mereka bukannya introspeksi diri dan kembali kepada Allah, melaikan semakin bertambah kesombongan dan pembangkangan mereka pada Allah dan Rasul-Nya. Hal seperti ini dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an, di antaranya dalam surah Al Mu’min {40} : 21)
Kedua, cara pandang orang-orang
beriman kepada Allah dan para Rasulnya. Apa saja peristiwa alam yang terjadi
mereka kembalikan semuanya kepada kehendak dan kekusaan Allah, mereka hadapi
dengan hati yang penuh iman, tawakakal, sabar dan tabah serta mereka lihat
sebagai sebuah ujian dan musibah untuk menguji kualitas keimanan dan kesabaran
mereka, atau bisa juga sebagai teguran Allah atas kelalaian dan dosa yang
mereka lakukan.
Selain itu, semua peristiwa yang
menimpa manusai mereka jadikan sebagai momentum terbaik untuk mengoreksi diri
(taubat) agar lebih dekat kepada Allah dan pada saat yang sama merekapun
meninggalkan larangan2 Allah dan Rasul-Nya.
0 comments
EmoticonEmoticon