Handayani (dok pribadi) |
Handayani seorang
gadis yang memiliki keterbatasan fisik namun memiliki motivas belajar yang sangat luar biasa, patut
dicontoh oleh anak-anak lainnya yang normal terlebih memiliki dukungan financial
yang memadai.
Handayani Dilahirkan
Handayani lahir 19 tahun yang lalu dari
seorang ibu bernama Jubedah, dilahirkan
di RSUD Serang dalam kondisi tidak normal. Handayani diasuh dan
dibesarkan oleh kedua orang tuanya dalam kondisi serba kekurangan. Ayahnya
bernama Ireng Sudrajat yang sudah tidak berdaya dan ibunya Jubedah sedang mengidap
penyakit komplikasi. Handayani hanya anak semata wayang.
Semangat untuk Sekolah
Saat handayani berusia 6 tahun ia
disekolahkan oleh orang tuanya di SDN Inpres Ciwaduk. Pada tahun 1999 ayah
tercinta meninggalkannya untuk selama-lamanya. Kepergian ayahnya membuat keluarga
terpukul terutama handayani yang masih butuh kasih sayang dari seorang ayah. Selang
beberapa tahun kemudian tepatnya Pada tahun 2004 ibunya berpulang kerahmatulloh
menyusul ayahnya pergi untuk selama-lamanya.
Kematian kedua orang tuanya tentunya sangat membuat Handayani bersedih
akan tetapi tidak membuat Handayani patah semangat untuk hidup dan tetap
bersekolah sampai lulus SD.
Setelah lulus kemudian Handayani
melanjutkan sekolah kejenjang SLTP yaitu di SMP Pembangunan yang tidak terlalu
jauh dari tempat tinggalnya. Semangat untuk membahagiakan orang tuanya,
walaupun sudah tiada menjadikan Handayani menjadi anak yang luar biasa,
kemampuan akademiknya mulai nampak dari yang biasa-biasa saja menjadi juara.
Setelah lulus dari SMP
Pembangunan, Handayani melanjutkan sekolah ke SMA Muhammadiyah di link. Rokal
berjarak sekitar 1 KM dari rumahnya. Di sekolah barunya itu handayani termasuk
siswa yang berprestasi namun terkendala dibiaya. Kalkulasi tunggakan biaya
sekolah Handayani semenjak masuk hingga mau lulus sekitar Rp. 3.800.000 itu
biaya diluar bayaran SPP karena untuk SPP sendiri sudah digratiskan (dapat
bantuan dari dana BOS).
Handayani sudah membuat planning
untuk meneruskan kuliah di Untirta Serang jurusan Sastra Inggris.
Prestasi
Rangking 1 saat di SMP
Pembangunan
Rangking 3 di SMA Muhammadiyah
Juara 2 karya ilmiah
pada Olimpiade Sains Nasional tahun 2013 dan juara 3 Olimpiade Sains Nasional tahun 2014
Handayani menulis tentang manfaat kulit mangga sebagai masker wajah yang
berfungsi memutihkan, menghaluskan dan mencegah jerawat.
Caranya, kulit mangga harum manis dikeringkan dengan memanggangnya di oven
laboratorium kimia. Setelah kering, kulit itu diblender menjadi tepung, dan
siap digunakan dengan cara diberi air secukupnya lalu dibalurkan ke wajah.
“Bila dilakukan dua kali seminggu secara rutin, wajah pun menjadi cerah, dan
terhidar dari jerawat,”
Cita-cita dan harapan
yang belum tercapai
“Aku bangga dengan diriku sendiri meski apa adanya
keadaanku, tapi inilah pemberian Tuhan, remember Allah every time”.
“Aku yakin..
Aku Bisa..
Aku Berhasil..
Aku Tegar..
Aku bahagia..”.
Begitulah sekelumit kata-kata motivasi yang terukir di buku diary Handayani.
Handayani mempunyai cita-cita menjadi “Sastrawati” dan ia
berkeyakinan bahwa cita-citanya bakal tercapai.
Ada keinginan yang
belum terwujudkan oleh Handayani sampai saat
ini yaitu memiliki Laptop, setiap ada tugas dari sekolah handayani harus pergi
ke warnet dan itupun jika ada yang mengantarkan. Jika saudara-saudaranya
berhalangan mengantarkan ke Warnet, mau tidak mau tugasnya terbengkalai. Selain
karena untuk mempermudah mengerjakan tugas, handayani juga berkeinginan untuk
mengikuti perlombaan-perlombaan karya tulis yang banyak didapati diinternet.
Dibalik Kesuksesan
Handayani
Selain motivasi diri untuk bersekolah, Kunci kesuksesan handayani bisa bersekolah mulai
dari SD sampai sekarang SMA ternyata ada
andil kebaikan seorang paman yang bernama Jaenudin. Pak jaenudin inilah yang
setia antar jemput Handayani setiap hari sejak SD sampai SMA. Pak Jaenudin
antar jemput Handayani di sekolah dengan
menggunakan sepeda pemberian orang lain. Beliau merasa bertanggung jawab untuk menghidupi
dan mendukung Handayani untuk terus bersekolah. “ saya merasa iba bercampur
bangga menjadi tukang antar jemput Handayani karena melihat keponakan saya yang
semangat untuk sekolah. ujar pak Jaenudin
Terus terang anak kandung
saya sendiri hanya lulus sampai SMP.imbuh bapak dari 5 anak itu.
pak Jaenudin antar jemput handyani menggunakan Sepeda |
Demikian informasi
yang bisa kami share semoga cerita ini menginspirasi tentang keteguhan
Handayani dalam mengarungi kehidupan dalam kondisi seperti sekarang dan begitu
ikhlasnya seorang paman yang bersedia antar jemput Handayani sejak dari SD
sampai SMA waktu yang tidak sebentar bukan? Semoga ada donatur yang bersedia
menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu biaya pendidikan Handayani agar
cita-citanya terwujud. Selain perbuatan yang mulia, memberikan jalan kesuksesan
kepada orang lain apalagi seorang anak yatim piatu semoga menjadi pembuka jalan
menuju kesuksesan bagi kita semua. Amiin
1 comments
Subhaanallaah..... Kudu malu kalau masih malas2an belajarnya. Ngaca pada Handayani tuh....
ReplyEmoticonEmoticon