![]() |
By: Bintunnajah Al-Muhaddis |
“Kamu Irsyad kan”?
“Ya benar, Kamu Ica kan”?
“Ya saya Ica, kamu juga ngelanjutin sekolah di sini? Bukannya kamu di pesantren?”
“Ana Cuma empat tahun di pesantren, terus pindah ke SMA ini.”
“Ana? Nama kamu Ana apa Irsyad sih???.”
“Ya benar, Kamu Ica kan”?
“Ya saya Ica, kamu juga ngelanjutin sekolah di sini? Bukannya kamu di pesantren?”
“Ana Cuma empat tahun di pesantren, terus pindah ke SMA ini.”
“Ana? Nama kamu Ana apa Irsyad sih???.”
0_0
Gyaaaaaa… kenapa
aku bisa satu sekolah lagi sama monster cumi-cumi ituuu, isyhh… sebel sebel
sebel…!!! aku teriak-teriak kayak orang kesurupan jin botol, mama Cuma melongo
melihat tingkah aneh anak perempuannya
ini. masih terekam di ingatanku kejadian-kejadian masa lalu, kejadian-kejadian
saat aku masih SD dulu, betapa si Monster Cumi-cumi alias Irsyad doyan banget
bikin aku ngamuk-ngamuk dan nangis. Entah alasan apa yang membuat dia doyan
banget bikin aku nangis, padahal aku tak pernah mengganggunya apalagi
menyakitinya. Maka setelah aku lulus SD, aku berharap tak lagi satu sekolah
dengannya, dan memang benar, Irsyad si Monster Cumi-cumi itu melanjutkan
pendidikannnya di pesantren di Jawa. Aku merasa lega karena tak lagi melihat
mukanya yang menyebalkan. Tapi sekarang…kenapa kita satu SMA..oh my God…!
Akankan masa-masa kelam kembali berlanjut.
0_0
“Nama saya Irsyad
Faqih Maulana, saya lulusan pesantren Darul kutub Magelang, terima kasih.”
Arrrrghh…ternyata
kita sekelas, Ya Allah semoga hambamu ini bisa lebih kuat menghadapi si Monster
Cumi-cumi yang kejam dan tak berprikemanusiaan itu, doaku dalam hati.
“Ca, itu yang kamu
bilang manusia paling kejam dunia akhirat?, tapi kok kayaknya dia kalem gitu
sih, gak ada muka-muka kriminalnya sama sekali, dia udah insap kali Ca”
“Heeeh kamu jangan
tertipu sama penampilan luarnya Rin, dia kelihatannya doang kalem, tapi jahatnya
naudzubillaah..yaaah semoga aja dia udah insap.” Ucapku menggebu-gebu.
Hari ini sekolah berjalan
dengan normal, hal-hal yang aku takutkan ternyata memang tidak terjadi, mungkin
benar kata Rini, si Monster cumi-cumi udah insap, secara dia jebolan pesantren,
tapi aku harus tetap waspada, untungnya aku ikut kelas karate, jadi kalaupun
monster cumi-cumi tiba-tiba nyerang dari
belakang aku bisa nangkis hyaaat ciyaaat bag bug bag bug ahahaha..aku
ketawa-ketawa sendiri. Tiba-tiba…
“Assalamualaikum
Ica”
“wa..
wa’alaikumussalam Monster eh Irsyad,” aku langsung pasang kuda-kuda, khawatir
si Monster tiba-tiba mukul.
“Anti ngapain sih
hehe lucu banget.
“Apanya yang lucu?
aku lagi pasang kuda-kuda nih, lagian nama saya Ica, Khoirunnisa bukan Anti,
Anti nyamuk kaliii.” Ucapku jutek.
“Oohh Jadi anti
masih trauma kejadian dulu itu?, ana minta maaf yah, Insya Allah sekarang ana
udah enggak nakal lagi Ca, maafin ana ya Ca, eh ngomong-ngomong kerudung anti
belum Syar’I tuh, masih nerawang, kelihatan rambutnya, anti ga mau kan masuk
neraka gara-gara gak nutup aurot?”
“Ana, anti,
Syar’I, aurot??? Hadeuuhh ngomong apa sih kamu ga ngerti ah..” aku langsung
ngeloyor pergi.
0_0
“Dear Diary..ada kabar bagus nih..kamu tau gak sih ternyata si
Monster Cumi-cumi udah insap!!! Sesuatu banget khan???, tadinya aku takut
banget kalau-kalau dia masih jahat kayak dulu, duuuh ga kebayang deh kayak apa
jadinya, tapi aku udah punya ilmu karate ini, jadi ga terlalu takut banget siy.
Eh tapi tapi ada yang berubah looh dari si monster, dia kelihatan diem dan kalem
banget, terus ngomongnya itu loh ke-arab-araban gitu, kesurupan onta kali dia
ya qiqiqi, trus sok nasehatin gitu looh Di, pake bawa-bawa neraka segala
lagi..hiiyy serem kan Di?? Hmm jadi penasaran, keselek obat apa ya dia sampe
berubah 180 derajat gitu Di, hihihi..”
“Concord
merupakan pola persesuaian atau agreement antara noun dengan verb atau
auxiliary dalam satu kalimat. Juga persesuaian antara satu kata dengan kata
lainnya atau word agreement, contohnya He comes there bla..bla..bla..” jelas
Monster cumi-cumi, satu lagi yang membuatku tercengang ternyata dia juga jago
bahasa inggris. Hmm..syukurlah setidaknya kepintarannya bisa merubah image dia
yang dulu; nakal, suka bikin onar tapi
otak pas-pasan.
“Assalamualaikum
Ica, kok kerudungnya masih pake yang kayak gitu, kan sudah ana bilang gak
syar’I.” Tiba-tiba saja Irsyad sudah ada
dihadapanku yang sedang makan cimol sama minum jasjus.
“Hadeeeeh
urusan amat sih kamu, kerudung-kerudung saya!, yang beli saya! yang make saya!
bukan emak kamu, kok kamu yang repot???” ucapku sebel, lagian ceramah gak liat
sikon, orang lagi asik makan cimol malah di ceramahin.
“Kan
wa ta aawanu alal birri wattaqwa Ca, saling menasehati dalam kebaikan
dan ketaqwaan, sesama muslim harus saling menasehati dan mengingatkan dalam hal
kebaikan kan?, ana Cuma mengingatkan anti kalau kerudung yang anti pake tidak
syar’I karena nerawang.
“Ya
udah harusnya emang kayak gimana? Aku masih nyolot.
“Yang
gak nerawang, gak ketat alias longgar, dan menutupi dada, lebih jelasnya anti lihat
aja di Qur’an surat Annur ayat 31, juga Al-Ahzab ayat 59, dalam hadis yang
diriwayatkan oleh Abu Hurairoh Rasulullah
bersabda yang artinya : Ada dua
golongan dari ahli neraka yang belum pernah saya lihat keduanya itu: Pertama,
Kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang mereka pakai buat memukul orang
(penguasa yang kejam); Dua, Perempuan-perempuan yang berpakaian tetapi
telanjang, yang cenderung kepada perbuatan maksiat, rambutnya sebesar punuk
unta. Mereka ini tidak akan bisa masuk surga, dan tidak akan mencium bau surga,
padahal bau surga itu tercium sejauh perjalanan demikian dan demikian HR.
Muslim Babul Libas.” Aku bengong, bener-bener kesurupan jin arab nih orang,
kerjaannya ceramah mulu.
“Iya iya pak ustadz, nanti nanti
saya ganti deh kerudungnya, itupun kalau inget ya”. Balasku asal.
“Inget azab Allah Ca, ingat balasan
orang-orang yang tidak mengindahkan perintah-Nya, siksa neraka sangat pedih
Ca.”
“Iyaaaa.. isyhh kenapa sih seneng
banget bawa-bawa neraka kalau ngomong, heran deh!”. Si Monster cumi-cumi insap
Cuma senyum-senyum gak jelas.
0_0
Seminggu sudah si Monster
cumi-cumi gak masuk sekolah, denger-denger dia sakit, tapi entah sakit apa,
padahal tadinya aku mau memperlihatkan kerudung baruku yang sudah syar’I,,
panjang menutup dada dan gak nerawang, biar dia gak bawel lagi.
Dia juga harus tau, bagaimana
perjuanganku mendapatkan kerudung baru, sampe-sampe mama sujud syukur, dikira
anaknya yang rada-rada ini sudah mulai insap, gara-gara minta dibelikan
kerudung yang tebal dan panjang. Tapi sampai sekarang pun dia tak menampakkan
batang hidungnya.
“Ca Kenal Irsyad kan”?, tanya
mamah tiba-tiba, saat kami sedang asik makan pisang goreng.
“Kenal mah, dia kan teman SD Ica
dulu, yang nakal banget, tapi sekarang dia udah insap, sekarang dia sekelas
lagi sama Ica, emang kenapa gitu mah?.
“Oooh jadi SMA nya bareng lagi
sama kamu, iya Mamahnya Irsyad kan teman arisan Mama, kemarin beliau minta doain
anaknya yang lagi di rawat di RS, katanya sih lumayan parah gitu sakitnya Ca.
makanya dia dipindahin sekolahnya biar gampang mantaunya, dulunya dipesantren
kan?” ooh jadi itu alasan Irsyad pindah sekolah, karena dia sakit-sakitan. Aku
membatin.
“He’eh mah lulus SD dia langsung
masuk pesantren, ngomomg-ngomong mamah tau gak dia sakit apa?
“Mmm..kanker apa gitu yaa mamah
lupa.”
Astaghfirullah si Monster punya penyakit
kanker, Ya Allah semoga aku sempat meminta maaf atas sikap ku selama ini yang
kurang baik padanya, ada perasaan aneh yang tiba-tiba menyelusup dalam dada.
Pagi pagi sekali sekolah begitu
ramai, aku melihat mading penuh sesak oleh puluhan siswa yang berkerumun.
“Ada informasi apa sih Rin, rame banget?” tanya ku
penasaran, saat melihat Rini keluar dari kerumunan.
“Irsyad Ca, Irsyad..dia.. dia
meninggal”.
“Inna lillaahi wa inna ilaihi
rooji’uun..” tubuhku tiba-tiba lemas, aku belum sempat meminta maaf padanya,
pun untuk sekedar memperlihatkan kerudung baruku yang kini sudah Syar’I, aku
tak sempat. Mataku memanas, kutahan sekuat tenaga agar air mata ini tidak
keluar.
“Dia sakit leukemia Ca, kanker
darah, kasihan ya, memang benar, orang baik cepat dipanggil ya Ca.”
Irsyad maafkan aku, mungkin
karena aku belum bisa memaafkanmu, aku bersikap begitu kasar padamu. Aku janji
akan menjadi perempuan yang baik, perempuan yang mampu menjaga harga dirinya,
mampu menjaga kehormatannya dan menutup aurot dengan sebaik-baiknya. Maafkan
aku yang dulu tak mengindahkan
nasehat-naehatmu, semoga engkau bahagia di sisi-Nya. air mataku tak lagi
mampu ku bendung.
Penulis adalah Korwil Cibeber,
Juara 3 Lomba menulis Cerpen Remaja Islami, Kategori Mahasiswa/Umum. LDK Anniversary 16Th. LDK
Ummul Fikroh IAIN “SMH” Banten.
update: penulis sudah tidak jadi korwil lagi sejak awal tahun 2016
0 comments
EmoticonEmoticon