Nabila adalah siswi kelas 5 SD negeri di wilayah Taktakan Serang , ayahnya meninggal sejak 3 tahun yang lalu, sekarang Nabila tinggal bersama ibunda dan kakaknya. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Rasimah, ibunya Nabila, mengadu ngasib dengan berjualan gorengan dan seblak didepan rumahnya.
"Alhamdulillah, sehari dapat sekitar 35.000,"kata Rasimah saat dikunjungi dirumahnya.
Semenjak adanya pandemic covid-19, seluruh sekolah dalam proses belajar mengajarnya beralih ke system online, termasuk Sekolah Nabila. Bagi yang memiliki HP yang terkoneksi internet pelajaran Daring itu mungkin tidak jadi permasalahan, namun beda dengan Nabila, yang benar-benar merasa kesulitan disaat ada tugas online pasalnya orang tua Nabila tidak punya HP Android. Sehingga mau tak mau harus memberanikan diri untuk meminjam HP milik orang terdekatnya baik itu HP teman ataupun HP tetangganya sendiri.
Selama kegiatan belajar mengajar di sekolah diliburkan, positifnya Nabila yang juga anak juara wilayah Taktakan_Kuranji lebih banyak waktu untuk membantu ibunya dirumah dan berjualan, namun tidak melupakan kewajibannya sebagai pelajar untuk terus belajar. Mesti harus malu meminjam HP kesana kemari untuk mengikuti pelajaran online dari sekolahnya, harus ia lakukan. Terkadang jika tidak ada pinjaman HP, Nabila minta tugas ke Gurunya untuk dikerjakan secara langsung, biasanya gurunya memberikan lembaran tugas yang harus diphoto copy untuk dikerjakan dan diserahkan langsung.
Zaenudin, SpM Cilegon mengatakan "sebenarnya Kita prihatin jika ada pelajar yang semangat tapi tidak didukung dengan tools pembelajaran online yang memadai dikhawatirkan akan membuat mereka ketinggalan tugas online dari gurunya, karena yang namanya pinjam kan tidak sebebas jika punya sendiri, mungkin bisa saja mengganggu privasi pemilik HP dan otomatis Kuotanya kesedot."katanya
"Semoga ada Donatur yang bersedia untuk berbagi HP bekas untuk diberikan kepada anak-anak juara seperti Nabila", harapnya.
#IJF
#Cilegon
#PJJ
0 comments
EmoticonEmoticon