Minggu, 17 Mei 2015

LILIS: MENJADI KORWIL SAMA HALNYA SEPERTI MENJADI ORANG TUA

Lilis Lisnawati, Korwil Jombang


TIDAK MENGENAL LELAH  adalah kesan pertama yang tampak dari perempuan kelahiran 25 tahun yang lalu ini. Lilis Lisnawati, pernah bergabung menjadi Relawan RZ Cilegon tepatnya pada tahun 2011 lalu, menjadi contoh tauladan dalam hal semangatnya untuk mengabdikan diri pada dunia sosial dan pendidikan. Ia menghabiskan masa kuliahnya di STAIN/IAIN Sultan Maulana Hasanudin Banten (SMHB) jurusan bahasa Inggris.   Tidak cukup jadi  Relawan, Ia juga pernah menjadi mentor anak juara RZ Cilegon wilayah pembinaan Gerogol pada tahun 2012. Setahun kemudian, putri dari pasangan Hamsuri dengan Suhela ini dipercaya untuk menjadi Kordinator wilayah (Korwil) RZ Cilegon tepatnya di wilayah pembinaan Jombang hingga sekarang.

Ketua umum Kohati HMI cabang kota Serang periode 2014 – 2015 ini mengibaratkan  menjadi Kowil itu sama hal nya seperti menjadi orang tua sedangkan Mentor diibaratkannya seperti kakak bagi adik-adik dalam keluarga, Jadi korwil tu punya tanggung jawab yang besar, membina dan mengayomi anak-anak didik berikut  Mentornya, Menjadi Korwil menurutnya harus bisa menjadi tauladan bagi anak didik dan Mentornya  baik sifat maupun sikap dalam kehidupan sehari-hari.

Lilis merasa bahagia dengan menjadi Korwil, katanya, “hitung-hitung latihan mengurus rumah tangga atau modal untuk nanti jika  sudah berkeluarga karena dalam pelaksanaan nya  pasti menemui suka dukanya semisal pernah ada salah satu anak didiknya yang awalnya konfirmasi hadir untuk pembinaan, saat  hari H  tidak hadir dengan berbagai alasan. “disitu kadang saya merasa sedih” aku Lilis menirukan ucapan Polwan Briptu Dewi dalam acara di Televisi swasta. Namun kata anak ke 5 dari 8 bersaudara ini, hanya kesabaran yang bisa menghilangkan kesedihan itu.

Lilis tercatat aktif sebagai guru Mts Bany Tsamin Kebarosan Kramatwatu dan  MDTA Kifayatussibyan Bojonegara serta menjadi guru privat jenjang SD, SMP di Serang. Subhanallah, padat sekali aktifitasnya, semua itu tidak akan bisa dilakukan kecuali bagi orang yang pandai mengatur waktu dan bertanggung jawab, Lilis mampu melakukan semua itu dengan baik. “nikmati segala kesempatan untuk belajar lebih baik, tak ada yang sulit jika mau, berusaha dan berdoa”, demikianlah prinsip hidup Lilis.

Pekan lalu, Minggu (10 Mei 2015) pemudi yang bercita-cita membangun pesantren di daerah Bojonegara ini telah menemukan teman hidupnya dan menikah dengan seorang pemuda yang juga aktif didunia pendidikan, Sofwatillah namanya.

Menurut Lilis, proses pernikahannya berlangsung dengan cepat, hanya dua kali pertemuan di rumahnya dan tanpa melalui proses pacaran seperti yang dilakukan oleh pemuda-pemudi zaman sekarang pada umumnya.
Semoga latihan yang di dapat dari menjadi Korwil bisa bermanfaat dalam mengarungi samudera kehidupan bersama suami tercintanya kelak.


 “Baarokalloohu laka wa baaroka ‘alaika wa jama’a bainakumaa fii khoir” (Semoga Allah memberikan berkah kepadamu, dan semoga Allah mencurahkan berkah kepadamu, dan semoga Allah mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan).[HR. Abu Dawud juz 2, hal. 241, no. 2130].

0 comments